JAMBI - Sikap tegas dan beretika dengan menerapkan rasa empati terus ditunjukkan oleh Danramil 415-09/Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko, SE pada saat pelaksanaan serbuan vaksinasi kepada seluruh anggotanya yang bertugas dan bertindak sebagai pendamping kegiatan.
Sikap berempati diwajibkan dimiliki oleh personil pada saat serbuan vaksinasi, terlebih terhadap penerima vaksin yang mengalami gangguan baik fisik maupun mental (difabel).
Difabel atau disabilitas merupakan istilah yang menggambarkan pada keterbatasan seseorang melakukan suatu aktivitas tertentu.
Hal ini muncul berawal dari pelaksanaan vaksinasi beberapa hari yang lalu saat ada salah seorang difabel dengan dukungan kursi roda ingin mengikuti vaksin covid-19. Dengan sigap personil membantunya hingga tahap akhir selesai.
Menurut Danramil, sebagai prajurit TNI yang profesional harus memiliki jiwa petarung saat berada di medan pertempuran. Sementara tidak kalah penting yang harus dimiliki saat bertugas di medan aman yaitu rasa empati terhadap sesama agar hati masyarakat dapat direbut.
Dikatakan bahwa dengan berempati, seseorang dapat menghasilkan emosi atau aura yang positif. Rasa belas kasih akan menjauhkan hati dari rasa iri, egois dan tinggi hati.
"Dengan sikap peduli dan aksi dalam membantu orang lain, akan menjadi pribadi yang lebih baik, santun dan rendah diri." ujar Mayor Widi.
Seorang Babinsa jika ingin komsosnya dibilang berhasil tentunya wajib memiliki rasa empati. Rasa empati dibutuhkan untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Dengan empati seorang Babinsa di wilayah binaannya akan mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Sehingga akan terlatih untuk memberikan respons yang tepat dalam segala situasi sosial, imbuhnya. (UTI)